Sabtu, 06 November 2010

Keluarga Hilang, Lapor ke Sini!

Sejumlah warga yang mengungsi terlihat melewati perempatan Jalan Kaliurang, Kentungan, Yogyakarta, Jumat (5/11/2010). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi memperluas jarak aman bencana menjadi 20 kilometer dari puncak Gunung Merapi setelah gunung tersebut kembali meletus dini hari. Pengungsian pun dipindahkan ke sejumlah tempat seperti di Stadion Maguwoharjo.

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Disaster Victim Identification membuka posko pengaduan orang hilang di RS Sardjito, untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang mencari anggota keluarganya yang mungkin menjadi korban letusan Merapi, Jumat (5/11/2010) dini hari.

"Jika ada masyarakat yang mencari anggota keluarganya dapat datang ke RS Sardjito dan melapor ke posko kami," kata anggota Disaster Victim Identification (DVI), Syahrizal, di Yogyakarta, Jumat.

Ia mengatakan, letusan Merapi pada Jumat dini hari diperkirakan lebih besar dibandingkan dengan letusan Merapi pada 26 Oktober, dan hingga kini tim evakuasi belum mampu menembus sejumlah wilayah karena kondisi belum memungkinkan.

"Kondisi di lokasi masih banyak material vulkanik yang panas sehingga belum bisa ditembus," ujarnya.

Di RS Sardjito telah ada 48 korban meninggal dunia dan sekitar 60 korban luka, baik luka bakar maupun jenis luka lainnya.

Anggota tim dokter dari DVI, Komisaris Agung Hadi Wijanarko, mengatakan, pihaknya akan berupaya untuk melakukan identifikasi secepatnya. "Sebagian korban meninggal akibat luka bakar yang cukup parah sehingga akan sulit diidentifikasi," paparnya.

Namun, jika lokasi bencana tersebut terlokalisasi seperti dari satu dusun, lanjut dia, kemungkinan proses identifikasi akan lebih mudah dilakukan. "Kami akan melakukan identifikasi melalui cincin kawin atau dari properti lainnya yang masih melekat di badan," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar