Jumat, 19 November 2010

Melewatkan Sarapan

Anestesi adalah konsep misterius bagi kebanyakan dari kita, bahkan jika kita telah dibius sebelumnya. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani untuk "kehilangan sensasi," tapi itu bukan hanya berlaku menyebabkan dalam tubuh Anda. Anestesi, pada dasarnya kondisi reversibel diinduksi oleh obat, ini dimaksudkan untuk menghasilkan satu atau lebih negara bagian yang berbeda menjadi. Hal ini dapat menghilangkan rasa sakit, memberi Anda amnesia untuk melumpuhkan memori prosedur atau bagaimana rasanya, mengurangi kecemasan (karena yang tidak memiliki kecemasan saat menjalani prosedur medis?) Dan melumpuhkan otot Anda.

Kedengarannya agak menakutkan, tapi anestesi dibuat seaman mungkin dengan perhitungan yang teliti dari dosis yang diperlukan dan pemantauan rajin oleh profesional medis. Dan tidak semua jenis anestesi diciptakan sama.

Ketika Anda memikirkan anestesi, kemungkinan Anda tentang apa yang disebut anestesi umum, yang ketika Anda benar-benar sadar selama prosedur medis seperti operasi besar. Tetapi ada beberapa jenis, dan tidak semua dari mereka meninggalkan Anda menyadari dunia. anestesi lokal, misalnya, dapat mempengaruhi hanya patch kecil dari kulit. Jenis yang Anda terima tergantung pada sejumlah faktor, termasuk jenis prosedur medis yang Anda butuhkan dan apa riwayat medis Anda terlihat seperti. Ada juga dapat beberapa tumpang tindih antara berbagai jenis anestesi, dan sering, lebih dari satu obat yang diperlukan untuk menghasilkan semua efek yang diinginkan.

Pada artikel ini, kita akan melihat berbagai jenis anestesi sehingga Anda dapat memahami apa itu, cara kerjanya dan apa resiko yang terlibat. Kami juga akan belajar tentang kesadaran anestesi dan berbicara tentang sejarah anestesi (dan apa hubungannya dengan kokain). Mari kita mulai dengan melihat sedasi prosedural, juga dikenal sebagai "tidur senja."
Readmore »» Melewatkan Sarapan

Rabu, 17 November 2010

Selamatkan Macan Tutul Merapi (bagian 1)

Selamatkan Macan Tutul Merapi (bagian 1)

Habitat satwa liar di Gunung Merapi sudah rusak. Semua satwa sudah melarikan diri sebelum ‘rumah’ mereka rusak akibat letusan gunung ini. Para satwa memiliki insting yang tajam untuk menyelamatkan diri dari bahaya.

Kera ekor panjang, lutung jawa, rusa, merak, sampai yang terakhir adalah macan tutul turun gunung mendekati pemukiman warga. Warga sekitar Gunung Merapi Percaya bahwa jika macan tutul telah turun gunung maka letusan gunung pamungkas akan segera terjadi. Ini tepat! Setelah ada isu macan tutul turun gunung, letusan besar gunung Merapi terjadi pertama kali.

Sebagian satwa berkeliaran di ladang-ladang penduduk, dan sembunyi di pekarangan belakang pemukiman penduduk yang masih rimbun. Masih ada yang berkeliaran di Tlogo Putri Kaliurang yaitu kera ekor panjang misalnya, dan jaringan Relawan Satwa memberi pakan pada kera ekor panjang tersebut.

Tapi yang paling meresahkan Relawan Satwa adalah pemberitaan di media massa tentang rencana penangkapan macan tutul dari Gunung Merapi. Penangkapan akan dilakukan oleh Kebun Binatang Gembira Loka. Alasan penangkapan adalah kehadiran macan tutul meresahkan masyarakat.

Relawan Satwa memilih untuk melakukan RELOKASI, bukan penangkapan dan kemudian ditaruh di kebun binatang. Relokasi dilakukan dari habitat Gunung Merapi ke Gunung Merbabu.

Berdasarkan konsultasi Relawan Satwa, Taman Nasional Gunung Merbabu siap dan mampu menampung macan tutul sehingga macan tutul bisa hidup layak di tempat baru ini.

Selain itu, migrasi besar-besaran satwa dari lereng Gunung Merapi bagian utara ke Gunung Merbabu telah terjadi. Informasi ini kami dapat dari kesaksian penduduk yang melihat kera-kera menyebrang jalan di daerah Selo menuju Gunung Merbabu. Penduduk lainnya juga menyebut pernah melihat macan tutul dari lereng utara Gunung Merapi pindah ke Gunung Merbabu. Macan tutul ini terluka bakar di kaki bagian belakangnya.

Relawan Satwa dan jaringannya menawarkan relokasi untuk macan tutul, bukan pengandangan di kebun binatang.

Readmore »» Selamatkan Macan Tutul Merapi (bagian 1)

Sabtu, 13 November 2010

Minta Bantuan, Birokrasi Berbelit-Belit

JALIN MERAPI (Klaten, 12/11/2010) – Ketika ketersediaan barang bantuan di posko pengungsian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan DPRD Klaten berlebih, sejumlah lokasi pengungsian yang tersebar di 25 kecamatan di Kabupaten Klaten, terutama yang bertempat di rumah-rumah warga justru kekurangan bantuan.

Posko pengungsian di Komplek Pemkab dan DPRD selama ini memang menjadi titik yang paling sering kedatangan bantuan. Di samping lokasinya strategis, posko ini telah ditetapkan oleh Pemkab Klaten sebagai Posko Pusat yang langsung dipimpin oleh Bupati Klaten. Oleh karena itu, bantuan yang datang sangat banyak, bahkan beberapa di antaranya berlebih, seperti air mineral dan baju layak pakai yang menumpuk di gudang.

Memang sejak Sabtu (6/11/2010) lalu, berdasarkan hasil rapat bersama para Camat, pengungsi yang tinggal di desa-desa yang tersebar di beberapa kecamatan sudah dilimpahkan menjadi tanggungjawab pemerintah tingkat desa dan kecamatan. Hal ini semakin dipertegas dengan keluarnya surat edaran Bupati Klaten Nomor 361/485/02 tanggal 8 November lalu perihal Penertiban Distribusi Bantuan Logistik yang mensyaratkan bahwa dalam setiap permohonan bantuan dari berbagai lokasi pengungsian kepada Posko Pusat harus melalui izin dari kepala desa dan kecamatan, baru kemudian bantuan bisa turun.

Pemkab Klaten menilai bahwa prosedur yang ditetapkannya itu diperlukan guna mencegah adanya manipulasi dari oknum yang tidak bertanggungjawab yang memanfaatkan bantuan dengan semaunya sendiri. “Kalau bantuannya dimanfaatkan orang yang tak bertanggungjawab, kasihan orang lain yang sangat membutuhkan,” ungkap Suwardi, Kabag Kesra Pemkab Klaten.

Sementara itu, sebagian relawan dan pengungsi yang mengetahui dan pernah menjalankan prosedur ini mengungkapkan bahwa birokrasi seperti ini terlalu rumit dan bertele-tele sehingga kurang efisien. “Kalau harus mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh Pemkab, keburu kelaparan duluan nih para pengungsinya,” ungkap salah seorang relawan. Bahkan, sejumlah relawan ada yang sempat ‘mencegat’ barang bantuan yang menuju posko pusat karena jengah dengan prosedur birokrasi. Padahal, lokasi pengungsian di daerahnya sangat membutuhkan bantuan.

Menyikapi kondisi birokrasi penyaluran bantuan yang dinilai sejumlah pihak terlalu bertele-tele, Kukuh Riyadi, Camat Kecamatan Kebonarum, Klaten menyatakan bahwa pendataan pengungsi dari pemerintah desa dinilainya terlalu lambat, dan akibatnya menyulitkan distribusi bantuan. “Saya sudah instruksikan pada Kepala Desa untuk segera melakukan pendataan, namun masih lambat. Belum lagi armada untuk mengangkut barang yang belum tentu ada,” ungkap Kukuh.

Sementara, Direktur COMBINE Resource Institution, A Nasir, menyatakan bahwa sebenarnya tidak perlu ada birokrasi yang berbelit-bleit. “Yang penting adalah pendataan dengan cepat dan akurat. Kita juga bisa memanfaatkan SMS untuk menyikapi jumlah pengungsi yang bisa berubah sewaktu-waktu,” ungkap direktur salah satu lembaga nonprofit yang turut serta dalam upaya tanggap bencana ini.

Di samping itu, prosedur distribusi bantuan juga tidak boleh dibuat terlalu rumit karena pada kondisi krisis dalam keadaan bencana distribusi bantuan harus cepat dan efektif mengingat terkait kebutuhan yang harus segera dipenuhi. “Prosedur distibusi bantuan yang berbelit-belit menunjukkan cara berfikir yang tidak punya sense of crisis. Di tengah kondisi bencana saat ini, cara seperti ini (yang birokratis dan berbelit-belit) tak layak untuk dijalankan,” tutur Nasir.

Noveri Faikar Urfan, Mimin Ambarwati

Laporan ini merupakan kerjasama antara Jalin Merapi, Program Peduli Merapi Radio Republik Indonesia, dan Program Studi Ilmu Komunikasi UII

Readmore »» Minta Bantuan, Birokrasi Berbelit-Belit

Pengungsian Nyaman Ala GOR UNY

bDalam ketidakpastian akan berapa lama berada di pengungsian, kenyamanan sangat didambakan para pengungsi. Kenyataan bercerita sebaliknya, di banyak titik, pengungsian identik dengan keterbatasan ruang lingkup untuk “bergerak”, berekspresi serta beraktifitas.

Hanya sedikit posko pengungsian yang serius mengupayakan kenyamanan bagi pengungsi, salah satunya adalah posko pengungsian di GOR UNY. Posko ini mencoba mewujudkan kenyamanan untuk pengungsi yang berasal dari beberapa desa di lereng Merapi. Berawal dari inisiatif beberapa mahasiswa yang tergugah ingin membantu sesama, posko ini dibentuk. Awalnya, belum ada koordinasi antara mahasiswa yang satu dengan yang lain.

Mengelola Tenaga Relawan

Ketika GOR UNY dipilih sebagai alternatif lokasi pengungsian, banyak mahasiswa yang bergabung menjadi relawan. Jika ditotal jumlahnya mencapai empat ratus mahasiswa. Pengelolaan tenaga relawan dibutuhkan di saat seperti ini, maka dilakukan pembagian kerja berdasarkan keahlian masing-masing.

Untuk melancarkan kegiatan kerelawanan, dibentuklah sepuluh divisi yang akan menangani permasalahan yang berbeda-beda. Diantaranya adalah koordinator umum, koordinator logistik, koordinator kesehatan, koordinator kebersihan, koordinator pendidikan, koordinator pendampingan, koordinator keamanan, koordinator perlengkapan, koordinator dapur umum, dan koordinator informasi.

Selain berdasarkan bidang kerja, pembagian juga dilakukan berdasarkan waktu kerja. Misalnya jadwal pagi dari pukul 07.00 – 17.00 WIB dan jadwal sore dari pukul 17.00 – 07.00 WIB. Namun, tidak ada jadwal ketat yang mengatur relawan harus berada pada shift pagi atau sore. Pengaturan shift ini bisa dilakukan dengan mudah karena sebagian besar relawan adalah mahasiswa UNY. Memang, ada bantuan relawan dari pihak luar UNY, namun jumlahnya hanya beberapa orang saja. Misalnya, dua orang dari militer untuk keamanan dan beberapa orang dari PMI untuk kesehatan.

Mengelola Kebersihan Posko

Kebersihan yang menjadi faktor utama kenyamanan, diatur divisi kebersihan. Divisi ini membagi diri menjadi empat divisi kecil yaitu; kebersihan kamar mandi, kebersihan sampah dalam, kebersihan sampah luar, serta tambahan baru yakni divisi pencucian pakaian, layaknya fasilitas laundry.

Banyaknya pengungsi yang berjumlah lebih kurang 1250 orang tidak membuat aktivitas kebersihan posko terganggu. GOR UNY memiliki sembilan ruang MCK yang berisi 18 WC dan 24 shower. Lalu, ada pula pembagian jadwal penggunaan kamar mandi, seperti pembagian jam untuk anak-anak, wanita dan pria. Setiap hari, ruang MCK selalu dibersihkan, minimal tiga kali, yaitu pagi, siang dan sore. Terdapat relawan yang bertugas membersihkan ruang MCK secara bergiliran. Selain pada waktu-waktu reguler tersebut, ruang MCK ini juga segera dibersihkan ketika sudah terlihat kotor.

Mengelola Kegiatan Posko

Bermacam kegiatan juga dilakukan demi mengurangi kejenuhan pengungsi yang hampir satu minggu berada di pengungsian. Bangunan yang luas dimanfaatkan untuk kelas-kelas pembelajaran anak. Anak-anak dikumpulkan berdasar usia lalu diberikan pelajaran sesuai apa yang telah didapatkan di sekolah.

Untuk pengungsi usia remaja dan dewasa, ada kegiatan yang lebih tepat. Para remaja putri dan ibu-ibu diajak untuk belajar memasak dan membuat kue. Sedangkan para pemuda dan bapak-bapak diberikan pembelajaran tentang otomotif dan elektronik.

Selain itu, terdapat juga pendamping untuk masing-masing kavling pengungsi, yang bertugas memberitahukan atau membimbing pengungsi yang bingung dengan lokasi di GOR UNY. Kegiatan tidak hanya diisi oleh relawan UNY, namun terkadang ada relawan dari universitas lain yang juga mengisi kegiatan, misalnya simulasi erupsi gunung Merapi dari mahasiswa UGM.

Kegiatan trauma healing juga dilakukan untuk mengurangi tingkat kejenuhan dan kekhawatiran pengungsi. Untuk kegiatan ini, sebagian besar relawan berasal dari mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling. Namun mereka tidak diperkenankan untuk memberikan solusi, hanya sebagai tempat berkeluh kesah pengungsi. “Ya kayak gini, hanya sebagai tempat sampah abadi bagi pengungsi”, ungkap Dian, mahasiswi angkatan 2010 yang juga seorang relawan.

Mengelola Dapur Umum

Kegiatan dapur umum dibantu warga dari Samirono dan Notoprajan. Bantuan tersebut berupa tenaga untuk memasak dari pagi hingga sore hari. Untuk konsumsi pengungsi, dapur umum membutuhkan 530 kg beras perhari untuk kebutuhan lebih kurang 1600 orang pengungsi dan relawan.

Berbeda dengan divisi lain, tim di divisi ini adalah orang-orang yang saling mengenal dan solid. Simon, ketua dapur umum menjelaskan bahwa divisi dapur umum memang harus terdiri dari orang-orang yang saling mengenal. Pekerjaan di dapur umum membutuhkan koordinasi yang tinggi, bukan hanya dengan para relawan dari universitas, tapi juga dengan warga luar.

Pemberdayaan Pengungsi?

Pengelola posko pengungsian GOR UNY telah berhasil mewujudkan kenyamanan bagi pengungsi yang tinggal di posko mereka. Segalanya terlayani, bahkan untuk mencuci pakaian pun ada layanan laundry gratis untuk pengungsi dan relawan. Namun, yang perlu dipikirkan lebih jauh adalah pemberdayaan pengungsi, karena sebenarnya para pengungsi secara fisik sehat dan mampu beraktivitas sebagaimana biasanya.

Barangkali, akan lebih tepat jika pengungsi dilibatkan dalam berbagai kegiatan di posko, misalnya saja dalam aktivitas bersih-bersih kamar mandi, dapur umum, laundry, ataupun pembejalaran. Ibu-ibu pengungsi tentu saja bisa membantu di dapur umum. Anak-anak, dengan pendekatan edukatif dan rekreatif, sesekali bisa diajak untuk bersih-bersih posko. Sangat mungkin, diantara para pengungsi ada yang memiliki ketrampilan tertentu yang bisa diajarkan pada pengungsi lainnya. Setuju?

Anggi Septa Septa Sebastian & Erny Mardhani

Laporan ini merupakan kerjasama antara Jalin Merapi, Program Peduli Merapi Radio Republik Indonesia, dan Program Studi Ilmu Komunikasi UII
Readmore »» Pengungsian Nyaman Ala GOR UNY

Jumat, 12 November 2010

Misteri Gunung Merapi

GUNUNG Merapi dipercaya sebagai tempat keraton makhluk halus. Panembahan Senopati pendiri kerajaan Mataram memperoleh kemenangan dalam perang melawan kerajaan Pajang dengan bantuan penguasa Merapi. Gunung Merapi meletus hingga menewaskan pasukan tentara Pajang, sisanya lari pontang-panting ketakutan. Penduduk yakin bahwa Gunung Merapi selain dihuni oleh manusia juga dihuni oleh makhluk- makhluk lainnya yang mereka sebut sebagai bangsa alus atau makhluk halus.

Penduduk di daerah Gunung Merapi mempunyai kepercayaan tentang adanya tempat-tempat angker atau sakral. Tempat angker tersebut dipercayai sebagai tempat-tempat yang telah dijaga oleh mahkluk halus, dimana itu tidak dapat diganggu dan tempat tersebut mempunyai kekuatan gaib yang harus dihormati. Penduduk pantang untuk melakukan kegiatan seperti menebang pohon, merumput dan mengambil ataupun memindahkan benda-benda yang ada di daerah tersebut. Selain pantangan tersebut ada juga pantangan untuk tidak berbicara kotor, kencing atau buang air besar, karena akan mengakibatkan rasa tersinggung makhluk halus yang mendiami daerah itu.

Tempat-tempat yang paling angker di Gunung Merapi adalah kawah Merapi sebagai istana dan pusat keraton makhluk halus Gunung Merapi. Di bawah puncak Gunung Merapi ada daerah batuan dan pasir yang bernama “Pasar Bubrah” yang oleh masyarakat dipercaya sebagai tempat yang sangat angker. “Pasar Bubrah” tersebut dipercaya masyarakat sebagai pasar besar Keraton Merapi dan pada batu besar yang berserakan di daerah itu dianggap sebagai warung dan meja kursi makhluk halus.

Bagian dari keraton makhluk halus Merapi yang dianggap angker adalah Gunung Wutoh yang digunakan sebagai pintu gerbang utama Keraton Merapi. Gunung Wutoh dijaga oleh makhluk halus yaitu “Nyai Gadung Melati” yang bertugas melindungi linkungan di daerah gunungnya termasuk tanaman serta hewan.

Selain tempat yang berhubungan langsung dengan Keraton Merapi ada juga tempat lain yang dianggap angker. Daerah sekitar makam Sjech Djumadil Qubro merupakan tempat angker karena makamnya adalah makam untuk nenek moyang penduduk dan itu harus dihormati.

Selanjutnya tempat-tempat lain seperti di hutan, sumber air, petilasan, sungai dan jurang juga dianggap angker. Beberapa hutan yang dianggap angker yaitu “Hutan Patuk Alap-alap” dimana tempat tersebut digunakan untuk tempat penggembalaan ternak milik Keraton Merapi, “Hutan Gamelan dan Bingungan” serta “Hutan Pijen dadn Blumbang”. Bukit Turgo, Plawangan, Telaga putri, Muncar, Goa Jepang, Umbul Temanten, Bebeng, Ringin Putih dan Watu Gajah.

Beberapa jenis binatang keramat tinggal di hutan sekeliling Gunung Merapi dimiliki oleh Eyang Merapi. Binatang hutan, terutama macan putih yang tinggal di hutan Blumbang, pantang ditangkap atau dibunuh. Selanjautnya kuda yang tinggal di hutan Patuk Alap-alap, di sekitar Gunung Wutoh, dan di antara Gunung Selokopo Ngisor dan Gunung Gajah Mungkur adalah dianggap/dipakai oleh rakyat Keraton Makhluk Halus Merapi sebagai binatang tunggangan dan penarik kereta.

Di puncak Merapi ada sebuah Keraton yang mirip dengan keraton Mataram, sehingga di sini ada organisasi sendiri yang mengatur hirarki pemerintahan dengan segala atribut dan aktivitasnya. Keraton Merapi itu menurut kepercayaan masyarakat setempat diperintah oleh kakak beradik yaitu Empu Rama dan Empu Permadi.

Seperti halnya pemerintahan sebagai sebagai Kepala Negara (Empu Rama dan Empu Permadi) melimpahkan kekuasaannya kepada Kyai Sapu Jagad yang bertugas mengatur keadaan alam Gunung Merapi. Berikutnya ada juga Nyai Gadung Melati, tokoh ini bertugas memelihara kehijauan tanaman Merapi. Ada Kartadimeja yang bertugas memelihara ternak keraton dan sebagai komando pasukan makhluk halus. Ia merupakan tokoh yang paling terkenal dan disukai penduduk karena acapkali memberi tahu kapan Merapi akan meletus dan apa yang harus dilakukan penduduk untuk menyelamatkan diri. Tokoh berikutnya Kyai Petruk yang dikenal sebagai salah satu prajurit Merapi.

Begitu besarnya jasa-jasa yang telah diberikan oleh tokoh-tokoh penghuni Gunung Merapi, maka sebagai wujud kecintaan mereka dan terima kasih terhadap Gunung Merapi masyarakat di sekitar Gunung Merapi memberikan suatu upeti yaitu dalam bentuk upacara-upacara ritual keagamaan. Sudah menjadi tradisi keagamaan orang Jawa yaitu dengan mengadakan selamatan atau wilujengan, dengan melakukan upacara keagamaan dan tindakan keramat.

Upacara Selamatan Labuhan diadakan secara rutin setiap tahun pada tanggal kelahiran Sri Sultan Hamengku Buwono X yakni tanggal 30 Rajab. Upacara dipusatkan di dusun Kinahrejo desa Umbulharjo. Di sinilah tinggal sosok Mbah Marijan sebagai juru kunci Gunung Merapi yang sering bertugas sebagai pemimpin upacara labuhan. Gunung Merapi dan Mbah Marijan adalah dua hal yang sulit dipisahkan. Keberadaan lelaki tua Mbah Marijan dan kawan-kawannya itulah manusia lebih, mau membuka mata dan telinga batinnya untuk melihat apa yang tidak kasad mata di sekitar Gunung Merapi.

Di Selo setiap tahun baru Jawa 1 Suro diadakan upacara Sedekah Gunung, dengan harapan masyarakat menjadi aman, tentram dan sejahtera, dengan panen yang melimpah. Upacara ini disertai dengan menanam kepala kerbau di puncak Merapi atau di Pasar Bubrah.

Sumber : harian pos metro balikpapan

Readmore »» Misteri Gunung Merapi

Misteri Dover Demon

Hanya sedikit makhluk misterius yang bisa dihubungkan dengan dunia cryptozoology dan dunia ufology sekaligus. Dover Demon adalah salah satunya. Namun karena nama itu diberikan oleh seorang cryptozoologist, maka Dover Demon akhirnya lebih dikenal sebagai makhluk cryptid ketimbang alien.




Tidak seperti Nessie yang terlihat selama rentang waktu sekitar 1.500 tahun, Dover Demon hanya terlihat selama 3 hari. Namun itu cukup untuk membuat makhluk ini masuk ke dalam daftar makhluk-makhluk cryptid paling misterius di dunia dan menjadi subjek penelitian cryptozoology yang cukup panjang hingga hari ini.

Perjumpaan Bill Bartlett
Semuanya bermula pada tanggal 21 April 1977, pukul 10:30 malam.

Saat itu, tiga orang pemuda berusia sekitar 17 tahun sedang mengendarai mobil di wilayah Massachusetts, Amerika Serikat. Bill Bartlett memegang kemudi sementara dua temannya yang lain asyik mengobrol.

Tiba-tiba, lampu mobil menyoroti satu sosok aneh.

Bill terkejut dengan apa yang baru saja dilihatnya. Semula ia mengira sedang melihat seekor anjing atau kucing, namun ia menyadari kalau makhluk itu tidak seperti yang disangkanya.

Tubuh makhluk itu tergolong aneh karena tidak proporsional dengan kepala besarnya yang terlihat seperti melon. Matanya bulat seperti kelereng, berwarna oranye dan terlihat bercahaya. Tangan dan kakinya sangat kurus dan panjang dihiasi dengan jari-jari yang sangat tipis.

Tetapi apa yang membuat Bill terkesima adalah penampilan wajahnya yang tidak biasa. Wajah itu rata, tanpa hidung, mulut atau telinga.

Walaupun tersorot oleh lampu mobil yang silau, makhluk itu sepertinya tidak peduli. Bill melihat ia merangkak dari dinding batu ke arah jalan raya dengan telapak tangannya yang tipis sebelum akhirnya menghilang di kegelapan malam.

Rekan-rekan Bill yang lain sedang sibuk berbicara satu sama lain sehingga tidak sempat melihat makhluk itu. Tetapi Bill tahu kalau ia tidak salah lihat - seekor makhluk aneh yang belum pernah dijumpainya sebelumnya.

Jadi, pada malam itu, makhluk yang di kemudian hari disebut Dover Demon tampil untuk pertama kalinya.

Beberapa jam kemudian, makhluk itu kembali muncul di hadapan saksi lainnya.

Perjumpaan John Baxter
2 jam kemudian, tidak jauh dari situ, John Baxter, 15 tahun, dan Pete Mitchell, 13 tahun, sedang berjalan pulang ke rumahnya sehabis mengunjungi rumah seorang teman.

Tiba-tiba, mata mereka tertuju kepada sebuah figur bertubuh kecil yang terlihat di kejauhan. John mengira figur itu adalah temannya yang bernama Bouchard yang juga bertubuh kecil. Jadi ia memanggil namanya.

Tidak ada respon. John dan Pete pun mendekat.

Sosok kecil itu kemudian berlari ke arah selokan, berhenti di samping sebuah pohon dan berdiri sesaat di situ. Pada saat itulah mereka berdua menyadari kalau figur itu bukan Bouchard.

"Makhluk itu berdiri pada jarak sekitar 15 kaki dari tempatku berdiri. Kami hanya berdiri disitu sambil memandanginya. Aku yakin kalau makhluk itu pun memandangiku." Kata John sambil mengingat peristiwa malam itu.

Beberapa saat kemudian makhluk itu menghilang ke arah hutan. John merasakan jantungnya berdetak dengan lebih cepat. Lalu ia berlari ke arah Farm Street dan pulang ke rumahnya. Malam itu ia menggambar sketsa makhluk yang dilihatnya dan sketsa itu ternyata mirip dengan sketsa yang juga digambar oleh Bill Bartlett.

Hari berikutnya, dua saksi lainnya kembali melihat makhluk itu.

Perjumpaan Abby Brabham
Pada pagi hari tanggal 23 April 1977, Will Traintor, 18 tahun, sedang menyetir di Springdale Avenue untuk mengantar pulang pacarnya yang bernama Abby Brabham, 15 tahun.

Sementara mobil melaju, tanpa sengaja Abby melihat satu makhluk aneh sedang berdiri di sisi kiri jalan raya.
"Makhluk itu terlihat seperti seekor kera. Lalu aku melihat kepalanya dan menyadari kalau kepala itu terlalu besar dan aneh..Matanya berwarna hijau terang dan terlihat bersinar dan sepertinya sedang memandangiku."
Makhluk itu menyentuh tanah dengan kedua tangan dan kakinya. Abby memperkirakan makhluk itu memiliki tinggi kurang lebih sama dengan seekor kambing. Deskripsi yang diberikan Abby sama dengan deskripsi yang diberikan Bill Bartlett. Bedanya, Abby menyebutkan kalau makhluk itu memiliki mata berwarna hijau terang, bukan oranye.




Sketsa yang dibuat oleh Abby Brabham
Ketika laporan penampakan ini sampai ke pihak yang berwajib, Bartlett, Baxter, Brabham dan Traintor memberikan sketsa makhluk yang dilihat oleh mereka. Dan ketiga sketsa itu memperlihatkan makhluk yang serupa!

Untuk menegaskan kembali pengalaman itu, dalam sketsanya, Bill menuliskan satu kalimat: "Aku Bill Bartlett, bersumpah di atas Alkitab kalau aku benar-benar melihat makhluk itu."



Sketsa yang dibuat berdasarkan laporan Bill Bartlett

Tidak lama kemudian, kisah perjumpaan itu sampai ke telinga Loren Coleman, seorang Cryptozoologist ternama yang tinggal di daerah itu. Ia kemudian mengajak peneliti UFO bernama Walter Webb dan Ed Fogg untuk menyelidiki kasus ini bersama-sama.


Sketsa yang dibuat berdasarkan laporan John Baxter

Mereka melakukan wawancara terhadap para saksi, para guru dan petugas polisi.

Setelah melakukan penyelidikan selama-berhari-hari, mereka menyimpulkan kalau para saksi ini tidak merekayasa penampakan ini karena mereka menceritakan perjumpaan dengan makhluk yang sama walaupun tidak saling mengenal sebelumnya.

Kemudian Loren Coleman menyebut makhluk ini dengan sebutan Dover Demon. Media menyukainya dan makhluk itu pun mendapatkan nama resminya hingga sekarang.

Sampai saat itu, tidak ada yang pernah tahu identitas makhluk itu sebenarnya.

Makhluk apakah itu?
Sebagian orang percaya kalau makhluk itu adalah alien karena kemiripannya dengan makhluk-makhluk alien di penampakan-penampakan UFO. Yang lain berpendapat kalau makhluk itu mungkin adalah hewan spesies baru yang belum dikenal, makhluk mutan atau hybrid.

Sebagian lainnya bahkan meragukan kredibilitas penampakan ini mengingat semua saksi adalah anak-anak remaja. Contohnya adalah teori Martin S.Kottmeyer. Ia percaya kalau apa yang dilihat oleh para saksi itu sesungguhnya hanyalah seekor rusa muda. Posisi mata di wajahnya, tidak adanya hidung serta mulut, mirip sekali dengan deskripsi kepala rusa muda. Lagipula semua penampakan terjadi pada malam hari sehingga imajinasi saksi akan dengan mudah menipu mereka.







Rusa muda

Tetapi Coleman percaya kalau makhluk ini lebih misterius daripada yang disangka. Menurut Coleman, sejarah kota Dover dipenuhi oleh hal-hal misterius.
"Di kota ini, kita memiliki tiga legenda besar yang terjadi. Pertama, penampakan kuda siluman, lalu legenda harta karun yang terkubur dan kemudian Dover Demon. Menurut saya hal ini saling terhubung."
Jadi, apakah mungkin para remaja itu telah melihat rusa atau anak kuda seperti yang dipercaya sebagian orang?

Coleman tidak yakin mengenai itu. Ia telah menyisir daerah itu dan tidak menemukan satu peternak pun yang kehilangan kuda. Mengenai rusa, hanya ada dua rusa yang pernah terlihat di Massachusetts, yaitu tahun 1977 dan 1978. Keduanya berada di Massachusetts tengah, bukan di wilayah terjadinya penampakan. Lagipula, jika memang makhluk yang dilihat para saksi adalah kedua rusa itu, maka ukurannya tidak mungkin sekecil itu. Dengan demikian identitas makhluk ini masih misterius.

Jika makhluk ini memang spesies yang tidak dikenal, mengapa hanya terlihat selama tiga hari?

Pertanyaan ini juga membingungkan Coleman. Menurutnya:
"Mengenai Dover Demon, tidak pernah ada makhluk seperti itu dilaporkan sebelumnya. Dover Demon tidak sesuai dengan deskripsi Chupacabra, alien Roswell ataupun kelelawar telinga besar yang pernah menyerang satu keluarga di Kentucky tahun 1955. Kasus ini unik karena tidak memiliki koneksi dengan fenomena yang lain."
Dan karena keunikan itu, misteri Dover Demon tetap tidak terpecahkan hingga saat ini.

Dover Demon - misteri abadi
Pada tahun 2006, wartawan dari Boston Globe menemui Bill Bartlett untuk mengenang kembali perjumpaannya dengan Dover Demon. Setelah 29 tahun berlalu Bill tetap bertahan pada kesaksiannya dan menegaskan kembali kalau ia tidak merekayasa kisah itu.

Bahkan Bill mengatakan kalau ia menyesal telah menceritakan kisah itu karena kredibilitasnya mulai dipertanyakan oleh banyak orang.
"Aku tidak tahu apa yang kulihat waktu itu."

"Yang pasti, aku tahu kalau aku telah melihat sesuatu. Aku tidak merekayasa kisah itu, walaupun kadang aku berharap telah merekayasanya. Aku tidak pernah mencoba untuk menjadi lucu. Semua orang yang mengenalku tahu kalau aku tidak mengarang semua ini."

"Aku berharap makhluk itu muncul kembali supaya semua orang tahu kalau aku menceritakan yang sebenarnya."

Loren Coleman memberikan refleksinya sendiri mengenai Dover Demon.
"Tidak apa jika kita mengatakan kalau kita tidak mengetahui jawaban atas misteri ini.’’

"Saya kira misteri Dover Demon akan terus hidup. Penampakan itu adalah fenomena tidak terjelaskan yang kemashyurannya telah tersebar ke seluruh dunia, dan saya kira kota Dover akan bangga dengan hal itu."
(strangene.com, boston.com)



Sumber : http://xfile-enigma.blogspot.com
Readmore »» Misteri Dover Demon