Sabtu, 06 November 2010
JK Pantau Langsung Penanganan Pengungsi di Klaten, Magelang & Yogya
Semarang - Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla akan langsung memantau penanganan para pengungsi Merapi yang berada di Klaten, Magelang, dan Yogyakarta. JK, panggilan akrab Jusuf Kalla, juga ingin memastikan bantuan PMI tersalurkan dengan baik ke para pengungsi Merapi.
Saat tiba di Bandara Ahmad Yani, Semarang, Sabtu (6/11/2010), JK menuturkan pihaknya terus memasok bantuan bagi para pengungsi Merapi, baik yang berada di Yogyakarta, Magelang, Sleman, maupun Klaten. Bantuan itu berupa logistik seperti roti, masker, dan obat-obatan. Selain itu, PMI juga mengirimkan alat untuk instalasi air bersih sebanyak 5 unit.
"Kita kirim juga lima mobil amfibi gunung untuk menjangkau daerah-daerah yang tidak mungkin dilewati kendaraan biasa," ujar mantan Wakil Presiden RI ini.
Sementara itu, mengenai bantuan dari negara asing, JK menyatakan hal tersebut belum diperlukan. Saat ini, PMI belum akan meminta bantuan ke asing, tapi jika ada yang ingin membantu, pihaknya akan mempertimbangkan.
JK yang didampingi sejumlah pengurus PMI pusat dan daerah ini, hanya transit di Bandara Ahmad Yani, Semarang. Selanjutnya, JK akan menuju Magelang, Yogyakarta, dan Klaten untuk memantau langsung penanganan para pengungsi Merapi.
Setibanya di Bandara Ahmad Yani, JK sempat menceritakan insiden kecil yang menimpa para relawan PMI saat menjalankan tugasnya dalam mengevakuasi warga. Dia menuturkan, kendaraan relawan sempat mengalami kecelakaan di Purworejo saat mencoba menyelamatkan pengungsi Merapi.
Akibat kecelakaan ini, tujuh orang relawan terluka, dua orang diantaranya mengalami patah tulang. Meskipun tak merinci kejadiannya, namun menurut laporan terakhir yang diterimanya, hari ini tujuh orang relawan tersebut sudah dilarikan ke RS Purworejo.
"Ada dua yang patah tulang. Saat ini sudah ditangani tim medis Purworejo," terang Mantan Ketum DPP Golkar ini.
JK pun meminta para relawan untuk lebih berhati-hati dalam melakukan tugasnya. Pasalnya, kondisi di sekitar Merapi belum cukup kondusif. Sewaktu-waktu, Merapi bisa memuntahkan awan panas dan menciptakan kepanikan baru.
sumber : Detiknews.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar