Minggu, 13 Maret 2011

CARA GILA MENJADI PENGUSAHA SUKSES MENURUT SYEKH PUJI.







Inilah kisah sukses bagaimana menjadi pengusaha yang sukses dari Syekh Puji. Pujiono Cahyo Widianto atau yang terkenal dengan Syekh Puji membeberkan cara-cara menjadi seorang pengusaha dalam Talk Show “Cara Gila Menjadi Entrepenuer” yang digelar dalam rangka Dies Natalis Universitas Muria Kudus (UMK), Jateng, Sabtu (20/6).

Menurut pemilik PT Sinar Lendoh Terong tersebut, untuk mencapai sukses menjadi seorang pengusaha bukan diraih dengan cara mudah dan justru diperlukan cara “gila” untuk mewujudkannya.

“Memang benar, membutuhkan cara yang `gila` untuk sukses berwiraswasta,” katanya.

Ia mengatakan, tidak semua orang berani mengambil keputusan menjadi pengusaha apalagi menjamin kesuksesan sehingga, butuh kebulatan tekad dan kecermatan. Menurut dia, syarat sebagai seorang pengusaha adalah harus tajam melihat peluang, berani mengambil keputusan dan motivasi untuk berkembang dan maju.

“Agar sukses, kita jangan takut untuk gagal dengan target-target yang sudah ditetapkan,” katanya. Cara `gila`, menurutnya, adalah cara yang beda dan lain dari yang dilakukan oleh kebanyakan orang.

Sebelum sukses seperti sekarang, Pujiono telah mengalami perjuangan panjang yang sulit dan susah. Ia mengatakan, dahulu ketika perantauan di Jakarta, pernah menjalani profesi sebagai penjaja jagung bakar selama dua hari, menjadi kuli bangunan dua minggu, dan satu bulan sebagai kernet.

“Bekal Sebagai sales di sebuah perusahaan Amerika yang ada di Jakarta lah saya menjalani wiraswasta,” kata Pujiono. Sebagai sales, Puji menjalani profesinya dengan cara berbeda dari sales lain. “Sales lain selalu saja diarahkan oleh manajer. Itu cara yang biasanya,” katanya.

Pujiono menjelaskan, cari cara yang lain. “Jika, sales lain baru bekerja setelah mendapat pengarahan dari manajernya, saya justru sudah berengkat kerja selepas subuh,” katanya. “Hasilnya, lima tahun berprofesi sebagai sales, sudah terkumpul Rp 450 juta,” kata Puji.

Dengan uang ini, kata dia, digunakan sebagai modal membuka usaha di Semarang pada 1990. Ia menambahkan, agar sukses menjadi seorang pengusaha harus menjadi pengusaha murni dan menciptakan hal baru. “Aqua misalnya, dikenal karena punya inisiatif membuat air minum kemasan,” katanya.

Pujiono mengatakan, memilih usaha Kaligrafi atau `relief` gambar dengan media kuningan, karena pada ketika itu masih langka. “Jadi punya pangsa pasar tersendiri,” katanya.

http://carisajayah.wordpress.com

Readmore »» CARA GILA MENJADI PENGUSAHA SUKSES MENURUT SYEKH PUJI.

Jumat, 18 Februari 2011

Readmore »»

Jumat, 19 November 2010

Melewatkan Sarapan

Anestesi adalah konsep misterius bagi kebanyakan dari kita, bahkan jika kita telah dibius sebelumnya. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani untuk "kehilangan sensasi," tapi itu bukan hanya berlaku menyebabkan dalam tubuh Anda. Anestesi, pada dasarnya kondisi reversibel diinduksi oleh obat, ini dimaksudkan untuk menghasilkan satu atau lebih negara bagian yang berbeda menjadi. Hal ini dapat menghilangkan rasa sakit, memberi Anda amnesia untuk melumpuhkan memori prosedur atau bagaimana rasanya, mengurangi kecemasan (karena yang tidak memiliki kecemasan saat menjalani prosedur medis?) Dan melumpuhkan otot Anda.

Kedengarannya agak menakutkan, tapi anestesi dibuat seaman mungkin dengan perhitungan yang teliti dari dosis yang diperlukan dan pemantauan rajin oleh profesional medis. Dan tidak semua jenis anestesi diciptakan sama.

Ketika Anda memikirkan anestesi, kemungkinan Anda tentang apa yang disebut anestesi umum, yang ketika Anda benar-benar sadar selama prosedur medis seperti operasi besar. Tetapi ada beberapa jenis, dan tidak semua dari mereka meninggalkan Anda menyadari dunia. anestesi lokal, misalnya, dapat mempengaruhi hanya patch kecil dari kulit. Jenis yang Anda terima tergantung pada sejumlah faktor, termasuk jenis prosedur medis yang Anda butuhkan dan apa riwayat medis Anda terlihat seperti. Ada juga dapat beberapa tumpang tindih antara berbagai jenis anestesi, dan sering, lebih dari satu obat yang diperlukan untuk menghasilkan semua efek yang diinginkan.

Pada artikel ini, kita akan melihat berbagai jenis anestesi sehingga Anda dapat memahami apa itu, cara kerjanya dan apa resiko yang terlibat. Kami juga akan belajar tentang kesadaran anestesi dan berbicara tentang sejarah anestesi (dan apa hubungannya dengan kokain). Mari kita mulai dengan melihat sedasi prosedural, juga dikenal sebagai "tidur senja."
Readmore »» Melewatkan Sarapan

Rabu, 17 November 2010

Selamatkan Macan Tutul Merapi (bagian 1)

Selamatkan Macan Tutul Merapi (bagian 1)

Habitat satwa liar di Gunung Merapi sudah rusak. Semua satwa sudah melarikan diri sebelum ‘rumah’ mereka rusak akibat letusan gunung ini. Para satwa memiliki insting yang tajam untuk menyelamatkan diri dari bahaya.

Kera ekor panjang, lutung jawa, rusa, merak, sampai yang terakhir adalah macan tutul turun gunung mendekati pemukiman warga. Warga sekitar Gunung Merapi Percaya bahwa jika macan tutul telah turun gunung maka letusan gunung pamungkas akan segera terjadi. Ini tepat! Setelah ada isu macan tutul turun gunung, letusan besar gunung Merapi terjadi pertama kali.

Sebagian satwa berkeliaran di ladang-ladang penduduk, dan sembunyi di pekarangan belakang pemukiman penduduk yang masih rimbun. Masih ada yang berkeliaran di Tlogo Putri Kaliurang yaitu kera ekor panjang misalnya, dan jaringan Relawan Satwa memberi pakan pada kera ekor panjang tersebut.

Tapi yang paling meresahkan Relawan Satwa adalah pemberitaan di media massa tentang rencana penangkapan macan tutul dari Gunung Merapi. Penangkapan akan dilakukan oleh Kebun Binatang Gembira Loka. Alasan penangkapan adalah kehadiran macan tutul meresahkan masyarakat.

Relawan Satwa memilih untuk melakukan RELOKASI, bukan penangkapan dan kemudian ditaruh di kebun binatang. Relokasi dilakukan dari habitat Gunung Merapi ke Gunung Merbabu.

Berdasarkan konsultasi Relawan Satwa, Taman Nasional Gunung Merbabu siap dan mampu menampung macan tutul sehingga macan tutul bisa hidup layak di tempat baru ini.

Selain itu, migrasi besar-besaran satwa dari lereng Gunung Merapi bagian utara ke Gunung Merbabu telah terjadi. Informasi ini kami dapat dari kesaksian penduduk yang melihat kera-kera menyebrang jalan di daerah Selo menuju Gunung Merbabu. Penduduk lainnya juga menyebut pernah melihat macan tutul dari lereng utara Gunung Merapi pindah ke Gunung Merbabu. Macan tutul ini terluka bakar di kaki bagian belakangnya.

Relawan Satwa dan jaringannya menawarkan relokasi untuk macan tutul, bukan pengandangan di kebun binatang.

Readmore »» Selamatkan Macan Tutul Merapi (bagian 1)

Sabtu, 13 November 2010

Minta Bantuan, Birokrasi Berbelit-Belit

JALIN MERAPI (Klaten, 12/11/2010) – Ketika ketersediaan barang bantuan di posko pengungsian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan DPRD Klaten berlebih, sejumlah lokasi pengungsian yang tersebar di 25 kecamatan di Kabupaten Klaten, terutama yang bertempat di rumah-rumah warga justru kekurangan bantuan.

Posko pengungsian di Komplek Pemkab dan DPRD selama ini memang menjadi titik yang paling sering kedatangan bantuan. Di samping lokasinya strategis, posko ini telah ditetapkan oleh Pemkab Klaten sebagai Posko Pusat yang langsung dipimpin oleh Bupati Klaten. Oleh karena itu, bantuan yang datang sangat banyak, bahkan beberapa di antaranya berlebih, seperti air mineral dan baju layak pakai yang menumpuk di gudang.

Memang sejak Sabtu (6/11/2010) lalu, berdasarkan hasil rapat bersama para Camat, pengungsi yang tinggal di desa-desa yang tersebar di beberapa kecamatan sudah dilimpahkan menjadi tanggungjawab pemerintah tingkat desa dan kecamatan. Hal ini semakin dipertegas dengan keluarnya surat edaran Bupati Klaten Nomor 361/485/02 tanggal 8 November lalu perihal Penertiban Distribusi Bantuan Logistik yang mensyaratkan bahwa dalam setiap permohonan bantuan dari berbagai lokasi pengungsian kepada Posko Pusat harus melalui izin dari kepala desa dan kecamatan, baru kemudian bantuan bisa turun.

Pemkab Klaten menilai bahwa prosedur yang ditetapkannya itu diperlukan guna mencegah adanya manipulasi dari oknum yang tidak bertanggungjawab yang memanfaatkan bantuan dengan semaunya sendiri. “Kalau bantuannya dimanfaatkan orang yang tak bertanggungjawab, kasihan orang lain yang sangat membutuhkan,” ungkap Suwardi, Kabag Kesra Pemkab Klaten.

Sementara itu, sebagian relawan dan pengungsi yang mengetahui dan pernah menjalankan prosedur ini mengungkapkan bahwa birokrasi seperti ini terlalu rumit dan bertele-tele sehingga kurang efisien. “Kalau harus mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh Pemkab, keburu kelaparan duluan nih para pengungsinya,” ungkap salah seorang relawan. Bahkan, sejumlah relawan ada yang sempat ‘mencegat’ barang bantuan yang menuju posko pusat karena jengah dengan prosedur birokrasi. Padahal, lokasi pengungsian di daerahnya sangat membutuhkan bantuan.

Menyikapi kondisi birokrasi penyaluran bantuan yang dinilai sejumlah pihak terlalu bertele-tele, Kukuh Riyadi, Camat Kecamatan Kebonarum, Klaten menyatakan bahwa pendataan pengungsi dari pemerintah desa dinilainya terlalu lambat, dan akibatnya menyulitkan distribusi bantuan. “Saya sudah instruksikan pada Kepala Desa untuk segera melakukan pendataan, namun masih lambat. Belum lagi armada untuk mengangkut barang yang belum tentu ada,” ungkap Kukuh.

Sementara, Direktur COMBINE Resource Institution, A Nasir, menyatakan bahwa sebenarnya tidak perlu ada birokrasi yang berbelit-bleit. “Yang penting adalah pendataan dengan cepat dan akurat. Kita juga bisa memanfaatkan SMS untuk menyikapi jumlah pengungsi yang bisa berubah sewaktu-waktu,” ungkap direktur salah satu lembaga nonprofit yang turut serta dalam upaya tanggap bencana ini.

Di samping itu, prosedur distribusi bantuan juga tidak boleh dibuat terlalu rumit karena pada kondisi krisis dalam keadaan bencana distribusi bantuan harus cepat dan efektif mengingat terkait kebutuhan yang harus segera dipenuhi. “Prosedur distibusi bantuan yang berbelit-belit menunjukkan cara berfikir yang tidak punya sense of crisis. Di tengah kondisi bencana saat ini, cara seperti ini (yang birokratis dan berbelit-belit) tak layak untuk dijalankan,” tutur Nasir.

Noveri Faikar Urfan, Mimin Ambarwati

Laporan ini merupakan kerjasama antara Jalin Merapi, Program Peduli Merapi Radio Republik Indonesia, dan Program Studi Ilmu Komunikasi UII

Readmore »» Minta Bantuan, Birokrasi Berbelit-Belit

Pengungsian Nyaman Ala GOR UNY

bDalam ketidakpastian akan berapa lama berada di pengungsian, kenyamanan sangat didambakan para pengungsi. Kenyataan bercerita sebaliknya, di banyak titik, pengungsian identik dengan keterbatasan ruang lingkup untuk “bergerak”, berekspresi serta beraktifitas.

Hanya sedikit posko pengungsian yang serius mengupayakan kenyamanan bagi pengungsi, salah satunya adalah posko pengungsian di GOR UNY. Posko ini mencoba mewujudkan kenyamanan untuk pengungsi yang berasal dari beberapa desa di lereng Merapi. Berawal dari inisiatif beberapa mahasiswa yang tergugah ingin membantu sesama, posko ini dibentuk. Awalnya, belum ada koordinasi antara mahasiswa yang satu dengan yang lain.

Mengelola Tenaga Relawan

Ketika GOR UNY dipilih sebagai alternatif lokasi pengungsian, banyak mahasiswa yang bergabung menjadi relawan. Jika ditotal jumlahnya mencapai empat ratus mahasiswa. Pengelolaan tenaga relawan dibutuhkan di saat seperti ini, maka dilakukan pembagian kerja berdasarkan keahlian masing-masing.

Untuk melancarkan kegiatan kerelawanan, dibentuklah sepuluh divisi yang akan menangani permasalahan yang berbeda-beda. Diantaranya adalah koordinator umum, koordinator logistik, koordinator kesehatan, koordinator kebersihan, koordinator pendidikan, koordinator pendampingan, koordinator keamanan, koordinator perlengkapan, koordinator dapur umum, dan koordinator informasi.

Selain berdasarkan bidang kerja, pembagian juga dilakukan berdasarkan waktu kerja. Misalnya jadwal pagi dari pukul 07.00 – 17.00 WIB dan jadwal sore dari pukul 17.00 – 07.00 WIB. Namun, tidak ada jadwal ketat yang mengatur relawan harus berada pada shift pagi atau sore. Pengaturan shift ini bisa dilakukan dengan mudah karena sebagian besar relawan adalah mahasiswa UNY. Memang, ada bantuan relawan dari pihak luar UNY, namun jumlahnya hanya beberapa orang saja. Misalnya, dua orang dari militer untuk keamanan dan beberapa orang dari PMI untuk kesehatan.

Mengelola Kebersihan Posko

Kebersihan yang menjadi faktor utama kenyamanan, diatur divisi kebersihan. Divisi ini membagi diri menjadi empat divisi kecil yaitu; kebersihan kamar mandi, kebersihan sampah dalam, kebersihan sampah luar, serta tambahan baru yakni divisi pencucian pakaian, layaknya fasilitas laundry.

Banyaknya pengungsi yang berjumlah lebih kurang 1250 orang tidak membuat aktivitas kebersihan posko terganggu. GOR UNY memiliki sembilan ruang MCK yang berisi 18 WC dan 24 shower. Lalu, ada pula pembagian jadwal penggunaan kamar mandi, seperti pembagian jam untuk anak-anak, wanita dan pria. Setiap hari, ruang MCK selalu dibersihkan, minimal tiga kali, yaitu pagi, siang dan sore. Terdapat relawan yang bertugas membersihkan ruang MCK secara bergiliran. Selain pada waktu-waktu reguler tersebut, ruang MCK ini juga segera dibersihkan ketika sudah terlihat kotor.

Mengelola Kegiatan Posko

Bermacam kegiatan juga dilakukan demi mengurangi kejenuhan pengungsi yang hampir satu minggu berada di pengungsian. Bangunan yang luas dimanfaatkan untuk kelas-kelas pembelajaran anak. Anak-anak dikumpulkan berdasar usia lalu diberikan pelajaran sesuai apa yang telah didapatkan di sekolah.

Untuk pengungsi usia remaja dan dewasa, ada kegiatan yang lebih tepat. Para remaja putri dan ibu-ibu diajak untuk belajar memasak dan membuat kue. Sedangkan para pemuda dan bapak-bapak diberikan pembelajaran tentang otomotif dan elektronik.

Selain itu, terdapat juga pendamping untuk masing-masing kavling pengungsi, yang bertugas memberitahukan atau membimbing pengungsi yang bingung dengan lokasi di GOR UNY. Kegiatan tidak hanya diisi oleh relawan UNY, namun terkadang ada relawan dari universitas lain yang juga mengisi kegiatan, misalnya simulasi erupsi gunung Merapi dari mahasiswa UGM.

Kegiatan trauma healing juga dilakukan untuk mengurangi tingkat kejenuhan dan kekhawatiran pengungsi. Untuk kegiatan ini, sebagian besar relawan berasal dari mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling. Namun mereka tidak diperkenankan untuk memberikan solusi, hanya sebagai tempat berkeluh kesah pengungsi. “Ya kayak gini, hanya sebagai tempat sampah abadi bagi pengungsi”, ungkap Dian, mahasiswi angkatan 2010 yang juga seorang relawan.

Mengelola Dapur Umum

Kegiatan dapur umum dibantu warga dari Samirono dan Notoprajan. Bantuan tersebut berupa tenaga untuk memasak dari pagi hingga sore hari. Untuk konsumsi pengungsi, dapur umum membutuhkan 530 kg beras perhari untuk kebutuhan lebih kurang 1600 orang pengungsi dan relawan.

Berbeda dengan divisi lain, tim di divisi ini adalah orang-orang yang saling mengenal dan solid. Simon, ketua dapur umum menjelaskan bahwa divisi dapur umum memang harus terdiri dari orang-orang yang saling mengenal. Pekerjaan di dapur umum membutuhkan koordinasi yang tinggi, bukan hanya dengan para relawan dari universitas, tapi juga dengan warga luar.

Pemberdayaan Pengungsi?

Pengelola posko pengungsian GOR UNY telah berhasil mewujudkan kenyamanan bagi pengungsi yang tinggal di posko mereka. Segalanya terlayani, bahkan untuk mencuci pakaian pun ada layanan laundry gratis untuk pengungsi dan relawan. Namun, yang perlu dipikirkan lebih jauh adalah pemberdayaan pengungsi, karena sebenarnya para pengungsi secara fisik sehat dan mampu beraktivitas sebagaimana biasanya.

Barangkali, akan lebih tepat jika pengungsi dilibatkan dalam berbagai kegiatan di posko, misalnya saja dalam aktivitas bersih-bersih kamar mandi, dapur umum, laundry, ataupun pembejalaran. Ibu-ibu pengungsi tentu saja bisa membantu di dapur umum. Anak-anak, dengan pendekatan edukatif dan rekreatif, sesekali bisa diajak untuk bersih-bersih posko. Sangat mungkin, diantara para pengungsi ada yang memiliki ketrampilan tertentu yang bisa diajarkan pada pengungsi lainnya. Setuju?

Anggi Septa Septa Sebastian & Erny Mardhani

Laporan ini merupakan kerjasama antara Jalin Merapi, Program Peduli Merapi Radio Republik Indonesia, dan Program Studi Ilmu Komunikasi UII
Readmore »» Pengungsian Nyaman Ala GOR UNY